Thursday, July 23, 2009

-=:+: The Misadventure Of B - Chapter One :+:=-

THE REVENGE OF THE D. CULLUN

Sebuah sore yang indah di Reversed Kingdom, kerajaan yang terletak di sebelah utara benua Porkchop, dunia Miligaia. Kerajaan ini merupakan kerajaan yang indah, damai, dan tentram. Hal ini terlihat dari rakyatnya yang ramah dan suka tersenyum, termasuk tersenyum sambil memukuli orang yang membuat mereka emosi sampai masuk rumah sakit maupun tersenyum sambil gantung diri.

Selain itu, kerajaan ini terkenal dengan objek wisatanya yaitu Mount Porkmore, gunung yang terkenal dengan pahatan muka babi-babi yang pernah dipotong secara pribadi oleh raja-raja yang pernah memerintah di kerajaan Reversed.

Kerajaan ini diperintah oleh raja Erans B. Vallchrist, keturunan ke-5 dari keluarga bangsawan B. Vallchrist yang sudah memerintah kerajaan ini lebih dari seratus tahun. Leluhur dari keluarga B. Vallchrist, yaitu Arans B. Vallchrist, mendirikan kerajaan Reversed setelah ia berhasil mengalahkan keluarga D. Cullun yang terlebih dahulu memerintah kerajaan Reversed (yang pada waktu itu masih disebut Cullun Kingdom) dengan semena-mena, dan senjata dewa yang ia pakai pada saat itu, pedang Takoyaki Donburi-lah yang sekarang menjadi pondasi dasar penopang kerajaan Reversed.

Dan hari ini adalah hari upacara pengangkatan Frans B. Vallchrist, keturunan ke-6 B. Vallchrist untuk menggantikan ayahnya duduk di singgasana raja. Tapi, tampaknya seisi istana Reversed sedang panik.

“Lapor raja. Hamba sudah mencari kemana-mana tapi pangeran tetap tidak bisa ditemukan”, kata seorang ksatria kepada seorang pria paruh baya yang mengenakan mahkota terbalik, yang tidak lain dan tidak bukan adalah raja Erans B. Vallchrist.

“Apakah kamu sudah memeriksa sampai tempat bermain dia?”, tanya sang raja kepada ksatria tersebut.

“Sudah raja. Hamba sudah memeriksa sampai ke kloset tempat pangeran biasa bermain air, tapi tetap tidak bisa ditemukan”, jawab ksatria itu.

“Hohohoho, tenang saja, aku sudah menyuruh Count untuk mencari dedek. Kalian tenang saja, Count pasti bisa menemukan dedek”, sambung suara seorang wanita yang berjalan masuk ke ruangan raja.

“Hormat hamba, ratu Vallchrist.”, hormat sang ksatria sambil berlutut di depan wanita itu, yang-sekali lagi-tidak lain tidak bukan adalah ratu kerajaan Reversed alias istri dari raja Erans.

“Baiklah my honey darling sweety, aku percaya padamu”, kata raja kepada ratu.

Jadi, dimanakah pangeran Frans B. Vallchrist berada?

Seorang laki-laki berambut hitam lurus bak personil DBFK dan berbaju pink sedang berlari-lari riang di antara bunga-bunga di taman kerajaan.

”Ahaha, ahaha, ahaha”, tawa laki-laki tersebut.

Ia nampak sangat ceria-dan menjijikkan-sambil sekali-sekali mengejar kupu-kupu yang terbang di dekatnya. Sebuah suara teriakan menghentikan langkahnya.

”Pangeran Vallchrist, sudah saatnya upacara pengangkatan. Bergegaslah, raja sudah mencarimu dari tadi”, kata sumber suara itu, seorang ksatria berjubah merah.

”Ah, payah. Mengganggu waktu bermainku saja”, omel pangeran Frans dalam hati.

”Ok, ok, aku ke sana”, teriak pangeran Frans sambil berlari ke arah ksatria itu.

”Cepat, antar aku ke tempat daddy”, perintahnya.

”Tapi pangeran, bukankah pangeran harus mengganti pakaian terlebih dahulu?”, tanya si ksatria.

”Masa bodoh. Aku mau protes, masa orang belum siap sudah mau dijadikan raja. Huh, aku tidak terima! CEPAT!”, bentak pangeran Frans.

Akhirnya dengan terpaksa, sang ksatria mulai menjalankan mobil Mitsusushi Rancher Evonya menuju ke istana. Baru saja mereka berjalan sekitar lima ratus meter, terdengar suara ledakan yang sangat besar, yang berasal dari ruang upacara.

“DADDY! MOMMY!”, teriak pangeran Frans panik.

Ksatria berjubah merah itu langsung menambah kecepatan mobilnya menuju istana. Sesampainya mereka di istana, asap hitam sudah mengepul dengan tebal dari ruangan upacara. Tanpa basa basi, pangeran Frans dan ksatria berjubah merah langsung berlari menuju ruang upacara. Dalam perjalanan ke ruangan upacara, mereka berdua harus menahan diri melihat pemandangan tragis yang terpampang di sepanjang jalan, seperti beberapa orang ksatria yang tetap bermain capsah tanpa mempedulikan ledakan yang barusan terjadi, maupun maling pakaian dalam yang kembali beraksi mencuri celana dalam Barney kesukaan pangeran.

”Bukan waktunya mengurusi hal yang tidak penting”, kata si ksatria sambil menahan pengeran Frans yang sudah emosi ingin menangkap sang maling pakaian dalam.

”Tapi ia juga mencuri celana dalam Powerpuff Girl kesukaanmu!”, protes pangeran Frans.

Dan tidak sampai lima menit, si pencuri sudah babak belur tak berbentuk digebukin oleh kedua pemilik celana dalam yang dicurinya. Sesampainya di ruang upacara, pangeran Frans langsung menitikkan air mata melihat keadaan ruangan itu. Kotoran keledai di mana-mana, dan yang lebih parah lagi, raja dan ratu ternungging tidak berdaya di singgasana mereka.

“DADDY! MOMMY! PERTAMAX!”, teriak pangeran Frans sambil berlari ke arah mereka.

“Siapa kamu! Alay! Cinko! Tidaaaaak!”, teriak sang ratu, lalu pingsan.

“Daddy, mommy, ini aku, dedek Frans”, kata pangeran Frans kepada raja dan ratu.

”Iya, aku tahu nak. Nanti ayah akan menjelaskan kalau kamu sedang cosplay kepada ibumu. ARGH!”, teriak raja Erans kesakitan.

”Daddy, ada apa?”, tanya pangeran Frans.

”Kita diserang oleh para Cullun. Ayah tidak menyangka bahwa mereka akan menyerang kita di saat seperti ini. Mereka berhasil mengambil kunci ke ruangan tempat menyimpan pedang Takoyaki Donburi.”, jawab raja.

“Tapi, bukankah banyak prajurit yang berpatroli?”, tanya pangeran lagi.

”Mereka ayah suruh berganti pakaian cosplay untuk mengisi acara upacara ini. Jadi pada saat ledakan terjadi, di ruangan ini hanya ada ayah dan ibu. Ayah sudah melawan dengan sekuat tenaga, tapi... uhuk uhuk”, jawab raja dengan susah payah.

”Sudah, ayah istirahat saja sekalian menulis surat wasiat kalau sempat. Biar aku yang mengejar para penyerang”, kata pangeran Frans kepada raja yang kemudian pingsan-shock karena mendengar kalimat pangeran yang begitu kurang ajarnya.

”Pangeran, biar aku temani kamu. Ksatria meja kotak yang masih ingin digaji, cepat tolong raja dan ratu!”, perintah ksatria berjubah merah pada ksatria-ksatria lain yang berada di sekitar TKP sambil berlari mengikuti pangeran.

"Menuju TKP, Dan", sahut para ksatria.

Sesampainya mereka di ruangan tempat pedang Takoyaki Donburi berada, tampak seorang pria berjubah hitam sedang mencoba mencabut pedang itu dengan susah payah. Tanpa menunda sedetikpun, pangeran langsung berlari ke arah pria berjubah hitam, mendorongnya ke samping, mencabut pedang Takoyaki Donburi, lalu memberikan pedang tersebut kepadanya.

”Ah, cabut pedang aja ga becus”, kata pangeran dengan bangga kepada pria berjubah hitam.

”Iya, terima kasih ya”, jawab si pria berjubah hitam.

”Pangeran, pria itulah yang menyerang istana kita. Kenapa kamu memberikan pedang itu kepada dia?”, teriak ksatria berjubah merah dengan histeris.

”TIDAAAAAK! AKU LUPA!”, teriak pengeran Frans dengan lebih histeris.

Pria berjubah hitam itu langsung melompat ke atas ruangan dan meledakkan atapnya untuk melarikan diri.

”Tidak secepat itu!”, jawab si ksatria berjubah merah sambil melompat ke arah pria berjubah hitam itu.

”BODOH!”, teriak pria berjubah hitam sambil menembakkan bola-bola api ke arah si ksatria.

Ksatria itu sudah tidak sempat menghindar dan dengan terpaksa menggunakan punggungnya untuk menahan bola-bola api tersebut. Sebuah ledakan besar pun terjadi. Semua yang berada di ruangan itu tercengang sambil menunggu kepulan asap tebal yang mengganggu pandangan menghilang. Ternyata ksatria itu tidak apa-apa, bahkan sekarang punggungnya mengeluarkan dua buah sayap api yang sangat dahsyat.

”Oh, ternyata kamu adalah Count B. Memphis, si ksatria berpunggung api, komandan tertinggi dari pasukan pengawal Reversed”, kata si pria berjubah hitam kepada si ksatria.

”Benar! Dan kamu pasti Horse D. Cullun, black mage terkuat dari keluarga Cullun”, balas Count.

”Benar sekali ksatria. Tapi dalam pertarungan ini, sudah pasti aku yang menang!”, sombong Horse.

Tanpa cing cong, Count langsung melompat dan mengibaskan sayap apinya ke arah Horse. Tanpa bergerak selangkahpun, Horse mengangkat kedua tangannya dan mulai membaca mantera.

”In the name of Leviathan, the beast of aqua. I summon you, oh the great waterfall of darkness, Viagara!”

Segumpalan air tiba-tiba muncul di atas Count dan langsung menghantamkannya ke bawah dengan kecepatan yang sangat tinggi. Count yang terkena serangan langsung seperti itu langsung pingsan tak sadarkan diri. Yang tertinggal di sana hanyalah pangeran Frans dengan Horse.

”Berbahagialah pangeran bodoh. Aku tidak jadi membunuhmu karena kamu sudah membantuku mendapatkan pedang ini. Dan bagaimanapun juga, kerajaanmu pasti hancur karena perlengkapan untuk memanggil Genesis sudah lengkap. Hahahahaha!”, tawa Horse puas.

”Sampai ketemu lagi di hari kehancuran kerajaan Reversed!”, lanjut Horse sebelum ia menghilang dibalik awan.

...

WOGH!